ASPEBINDO Nilai Pembatalan Konsesi Tambang untuk Kampus Sudah Tepat

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pemasok Energi, Batubara, dan Mineral Indonesia (ASPEBINDO) menilai pembatalan pemberian konsesi tambang kepada perguruan tinggi dan menggantinya dengan bantuan dana riset serta beasiswa sudah tepat.
Ketua Umum ASPEBINDO, Dr. Anggawira, MH, MM mengaku pihaknya mendukung keputusan pemeritah tersebut.
Sebab, langkah ini sejalan dengan prinsip bahwa perguruan tinggi harus berfokus pada fungsi utamanya: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Anggawira, langkah ini dapat meminimalkan risiko penyimpangan karena mengelola tambang bukanlah tugas utama kampus.
"Keterlibatan langsung dalam bisnis tambang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, komersialisasi berlebihan, serta risiko lingkungan dan sosial yang sulit dikendalikan oleh institusi pendidikan," ujar Anggawira dikutip, Rabu (19/2).
Anggawira melanjutkan dengan kebijakan ini kampus dapat tetap menjalankan perannya tanpa terbebani urusan operasional pertambangan.
Selain itu, kebijakan ini memungkinkan kampus lebih fokus pada inovasi teknologi pertambangan yang lebih ramah lingkungan serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
"Dukungan dana riset dan beasiswa akan mendorong peningkatan efisiensi industri dan melahirkan tenaga ahli yang lebih siap bersaing," tambah Anggawira.
Pembatalan pemberian konsesi tambang kepada perguruan tinggi dan menggantinya dengan bantuan dana riset serta beasiswa sudah tepat.
- Universitas Bhayangkara Jakarta Raih Akreditasi Unggul
- Dukung Curhatan Gubernur Anwar Hafid soal DBH Pertambangan, ART: Sulteng Butuh Keadilan
- Mendiktisaintek Brian Yuliarto Dukung Pendirian Universitas Sunan Gresik
- IKA UB 2025 Kumpulkan Donasi Rp 1 Miliar untuk Dana Abadi Kampus Saat Berhalalbihalal
- Gelar Halalbihalal Nasional, Alumni Universitas Janabadra Teguhkan Semangat Kampus Kebangsaan
- PIS Buka Program Beasiswa Crewing Talent Scouting untuk Memperkuat SDM Pelaut