Asyik Nonton, Lupa Jualan

Asyik Nonton, Lupa Jualan
Dahlan Iskan.

Amerika juga masih punya problem berat. Akan sulit keluar dari difisit anggaran. Bahkan bisa jadi terus membesar.

Budaya menabung tetap lemah. Masyarakatnya boros. Belanja lebih besar dari pendapatkan. Meniru kebiasaan negaranya:  APBN-nya selalu defisit. Bagi mereka yang penting masih dipercaya: untuk ngutang.

Bagaimana kita?

Tentu kita tidak boleh hanya jadi penonton. Memang asyik melihat orang berkelahi. Bisa lupa berbuat sesuatu. Apalagi menontonnya sambil memihak. Bisa lebih asyik.

Bisa lebih…. pinjam judul lagu Ikke Nurjanah … "Terlena". Bayangkan betapa  hambarnya menonton sepak bola. Kalau hati kita tidak memihak salah satunya.

Maka jangan keasyikan menonton. Kita bisa selalu cari kesempatan. Jualan kacang atau manisan. Di stadion peperangan itu.

Bilang saja ini manisan kesukaan Trump. Untuk penjualan di penonton Amerika.

Bilang saja ini manisan favorit Xi Jinping agar laris di barisan pendukung Tiongkok.

Seperti Iran. Menjadi satu-satunya negara Islam yang mampu bikin turbin. Akibat tidak bisa mendapat pasok turbin dari negara Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News