Australia dan Indonesia Akan Tandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Sebelum Pemilu

Australia dan Indonesia Akan Tandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Sebelum Pemilu
Australia dan Indonesia Akan Tandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Sebelum Pemilu

Walau pembicaraan mengenai perdagangan bebas antar kedua negara sudah berlangsung lama, namun dalam beberapa bulan terakhir masalah politik internasional menjadi ganjalan bagi penandatanganan perjanjian.

Perundingan dilaporkan sudah disepakati bulan Agustus lalu ketika Perdana Menteri Australia yang baru Scott Morrison berkunjung ke Jakarta, guna bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Ketika itu Morrison baru saja menggantikan Perdana Menteri sebelumnya Malcolm Tunrbull, dan Morrison melawat ke Jakarta sebagai kunjungannya ke luar negeri yang pertama guna mendukung perundingan.

Semula perjanjian dijadwalkan akan ditandatangani bulan November tahun lalu, namun kemudian PM Morrison ketika mendukung kampanye calon dari Partai Liberal di Sydney mengatakan bahwa Australia sedang mempertimbangkan untuk memindahkan lokasi kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Indonesia yang mendukung perjuangan Palestina tidak senang dengan pernyataan tersebut sehingga kemudian menyebabkan pembicaraan dengan Australia mengenai FTA dihentikan.

Australia dan Indonesia Akan Tandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Sebelum Pemilu Photo: Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan sudah mengadakan kontak serius dengan Menteri Indonesia selama beberapa bulan terakhir. (ABC News: Matt Roberts)

Perundingan FTA ini sudah berlangsung enam tahun

Perundingan yang diberi nama Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) sudah berlangsung selama enam tahun.

Kedua pihak baik Indonesia maupun Australia berharap dengan adanya perjanjian dagang ini hubungan kedua negara akan bisa mengarah ke tingkat yang lebih tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News