Australia Dukung KLHK Siapkan Pusat Riset Gambut

Australia Dukung KLHK Siapkan Pusat Riset Gambut
Menteri LHK Siti Nurbaya saat di KTT APRS di Yogyakarta. Foto: Ist

jpnn.com, YOGYAKARTA - Memiliki lahan gambut yang begitu luas, Indonesia sangat rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Dalam tiga tahun terakhir, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah melakukan berbagai langkah koreksi dan terbukti mampu membawa Indonesia pertama kalinya keluar dari bencana Karhutla yang biasanya rutin terjadi.

Pengalaman tata kelola gambut Indonesia ini menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dengan Menteri Lingkungan dan Energi Australia, Josh Frydenberg.

Pertemuan bilateral digelar dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Hutan Hujan Asia Pasifik (KTT APRS) ke-3, di Yogyakarta.

Dikatakan Menteri Siti, Indonesia telah banyak belajar dari pengelolaan gambut di masa lalu. Melalui berbagai pengalaman, penelitian dan pengembangan, serta pengaturan kelembagaan, kini tata kelola gambut Indonesia menjadi lebih terarah.

''Australia juga mendukung Pusat Riset Internasional Gambut Tropis di Indonesia yang saat ini tengah disiapkan KLHK. Dalam beberapa tahun ke depan, dunia akan mengakui lahan gambut Indonesia sebagai arsip dunia,'' kata Menteri Siti dalam rilis pada media, Selasa (24/4).

''Indonesia kini fokus dalam konservasi dan pengelolaan lahan gambut berkelanjutan,'' tambahnya.

Berbagai kebijakan telah dilahirkan oleh pemerintah Indonesia seperti komitmen politik, moratorium, kebijakan perlindungan gambut, mendirikan badan khusus merestorasi gambut, penegakan hukum lingkungan, hingga bekerjasama dengan semua level pemerintah dan stakeholder.

Pengalaman tata kelola gambut Indonesia ini menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan bilateral di KTT APRS untuk rencana pembentukan Pusat Riset Gambut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News