Australia Sebenarnya Kaget Presiden BJ Habibie 'Sangat Cepat' Berikan Referendum ke Timtim

"Hanya saja dia bergerak lebih jauh lagi. Dia melaju 20 mil bukan lima mil," katanya mengenai langkah Pak Habibie menawarkan referendum.
Kepada ABC, Pak Habibie juga menyatakan, adalah suatu penghinaan ketika PM Howard menyarankan untuk menurunkan pasukan penjaga perdamaian ke Timtim sebelum referendum.
Australia Tadinya Ingin Timtim tetap NKRI

Kisah lepasnya propinsi RI ke-27 itu sudah diketahui luas, namun anggapan bahwa Australia berperan besar dalam kemerdekaan Timtim itu mulai terbantahkan pada akhir Agustus 2019.
Saat itu, sebuah dokumen intelijen Amerika Serikat yang baru saja dideklasifikasi mengungkap bahwa justru AS menekan Jenderal Wiranto untuk menghentikan kekerasan pasca referendum dan memungkinkan masuknya pasukan penjaga perdamaian Interfet.
Dokumen ini mengklaim bahwa AS, bukan Australia, yang memaksa Indonesia menerima Interfet setelah 78,5 persen rakyat di sana memilih opsi merdeka.
Dokumen tersebut mengindikasikan bahwa Australia sama sekali tidak mendukung atau merencanakan misi penjaga perdamaian sampai menit-menit terakhir.
Bertahun-tahun setelah referendum, PM Howard selalu menyatakan "pembebasan" Timor Leste adalah salah satu pencapaian paling membanggakan sebagai perdana menteri.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas