Awali Tahun Politik, PM Australia Minta Maaf kepada Korban Pemerkosaan

Awali Tahun Politik, PM Australia Minta Maaf kepada Korban Pemerkosaan
Perdana Menteri ke-30 Australia Scott Morrison. Foto: Reuters

“Kami memohon maaf, saya memohon maaf kepada saudari Higgins atas hal buruk yang terjadi di sini,” kata Morrison.

Dia menambahkan tempat yang seharusnya aman itu berubah menjadi mimpi buruk.

Integritas pribadi Morrison sudah diserang dengan kebocoran yang merusak, termasuk oleh Higgins, terkait pesan-pesan dari pemimpin negara bagian dan mitra koalisi, beberapa di antaranya mencap Morrison sebagai “pembohong”.

Jajak-jajak pendapat menunjukkan elektabilitas Morisson juga sudah diturunkan oleh pemilih terkait penanganannya terhadap pandemi COVID-19.

Pada Senin (7/2), pemerintah mengumumkan Australia akan membuka perbatasannya --setelah ditutup dua tahun-- bagi pelancong internasional pada 21 Februari 2022 untuk menggenjot bisnis dan pariwisata.

Tentara juga dikerahkan untuk membantu panti-panti wreda yang mengalami kekurangan staf di tengah wabah COVID.

Jajak pendapat Guardian Essential pada Selasa pagi menunjukkan kenaikan pemilih yang menilai baik penanganan pandemi Morrison menjadi 40 persen dari 35 persen pada dua pekan lalu, tetapi koalisinya masih tertinggal jauh dari oposisi, Partai Buruh.

Perubahan kontroversial pada undang-undang diskriminasi agama yang berusaha menyeimbangkan antara kebebasan beragama dengan perlindungan kaum LGBT menjadi salah satu RUU yang akan digodok sebelum pemilihan.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Selasa (8/2) meminta maaf pada seorang staf politik yang mengatakan ia diperkosa

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News