Awan Setho Raharjo Masih Ingat Detik-detik Kritis Saat Itu

Awan Setho Raharjo Masih Ingat Detik-detik Kritis Saat Itu
Kiper Bhayangkara FC, Awan Setho bertabrakan dengang penyerang FC Tokyo, Diego Oliviera pada laga persahabatan di SUGBK Jakarta, Sabtu 27/1/2018. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos.

Empat hari setelah insiden yang mengancam nyawanya itu, dia memutuskan pulang kampung ke Semarang. Niatnya untuk istirahat sekaligus berkumpul dengan keluarga.

Di Semarang dia masih kesusahan untuk sekadar mengunyah. Masih terasa sakit. Namun, neck collar sudah dilepas. Terutama saat sedang santai tidak jalan-jalan.

Awan mulai berhenti mengonsumsi obat pada 12 Februari. Tiga hari berikutnya dia menjalani treatment awal bersama dr Alfan.

”Progres pemulihan Awan ini jauh melebihi ekspektasi,” kata Alfan.

Karena Awan tak mengalami retak tengkorak, Alfan juga memastikan kiper yang di paro pertama musim lalu dipinjamkan ke PSIS Semarang itu tidak perlu mengenakan helm ala kiper Arsenal Petr Cech.

”Karena gak ada cedera fatal, jadi gak perlu pakai helm juga,” ujar pria yang pernah menjadi dokter timnas U-19 era Indra Sjafri tersebut.

Yang dialami Awan berbeda dengan Wahyu Tri Nugroho, mantan kiper tim nasional, pada 2011. Saat itu kepala kiper yang kini juga membela Bhayangkara tersebut membentur tiang gawang yang membuatnya sempat menggunakan helm.

Meski sebenarnya juga akan dipanggil ke pemusatan latihan timnas Asian Games, Awan memilih berkonsentrasi ke klub dulu. ”Saya ingin beradaptasi kembali dengan tim,” katanya.

Awan Sethi Raharjo mengaku, sesaat setelah lutut kanan Diego membentur muka dan lehernya, seketika itu pandangannya gelap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News