Aziz Syamsuddin Dorong Penerapan Mitigasi Bencana dan Teknologi Peringatan Dini

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI M Aziz Syamsuddin kembali menekankan mitigasi bencana sebagai poin penting yang perlu disikapi otoritas terkait. Langkah ini pun harus mulai diterapkan Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai antisipasi dini.
Kondisi tersebut, berkaca dari bencana alam yang terjadi di Nusa Tenggara Timur maupun musibah gempa di Kabupaten Malang pada Sabtu (10/4).
Selain mitigasi bencana, Aziz berharap langkah ini diimbangi dengan sistem informasi peringatan dini bencana yang mudah diakses masyarakat khususnya di daerah pegunungan dan pesisir pantai.
"Mitigasi dan sistem peringatan dini yang mengedepankan teknologi digital sudah menjadi keharusan. Penerapan ini penting disosialisasi ke masyarakat," terang Aziz Syamsuddin, Minggu (11/4/2021).
BMKG, sambung Aziz, telah melakukan riset pascabencana di Adonara. Masyarakat yang selamat dari musibah bencana, karena dapat informasi dari grup WhatsApp.
“Dari sini kita bisa belajar banyak bagaimana peringatan dini sampai ke tangan masyarakat,” imbuh Azis dalam keterangan tertulisnya.
Bencana yang menerpa Adonara maupun peristiwa yang terjadi di Kabupaten Malang membutuhkan perbaikan, waktu dan anggaran pemulihan yang tidak sedikit.
“Di sisi lain, kita pun harus mampu menumbuhkan semangat dan harapan kepada saudara kita di sana, untuk segera bangkit dan melupakan musibah yang menghantam," ujar politisi Partai Golkar ini.
Aziz Syamsuddin kembali menekankan mitigasi bencana sebagai poin penting yang perlu disikapi otoritas terkait. Langkah ini pun harus mulai diterapkan Pemda sebagai antisipasi dini.
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan