Bak Siti Nurbaya tetapi Lebih Tragis, Dipenggal Saat Tidur
Ayah korban kemungkinan akan dibebaskan karena dia adalah wali Ashrafi, berdasarkan hukum pidana Iran, qisas.
Qisas adalah istilah dalam hukum Islam yang berarti pembalasan, mirip dengan pepatah "utang nyawa dibayar nyawa".
Dalam kasus pembunuhan, hukum qisas memberikan hak kepada keluarga korban untuk meminta hukuman mati kepada pembunuh.
Namun karena yang membunuh Ashrafi adalah ayahnya sendiri, pelaku kemungkinan akan bebas.
Angka pasti untuk pembunuhan demi kehormatan di Iran tidak diketahui. Pada 2014, Hadi Mostafaei, seorang pejabat senior kepolisian saat itu, mengatakan bahwa pembunuhan demi kehormatan merupakan 20 persen dari kasus pembunuhan di negara tersebut.
Terkait fakta hukum itu dan tragedi pembunuhan Ashrafi, ternyata menyulut keramaian di Iran. Bahkan hingga ke telinga Presiden Hassan Rouhani.
Tak pelak, Rouhani mendesak kabinetnya untuk mempercepat konsep hukum yang lebih keras dalam apa yang disebut pembunuhan demi kehormatan. (DailyMail/mg8/jpnn)
Ceritanya bak Siti Nurbaya. Kejadian sangat tragis mewarnai Kota Talesh, Gilan, Iran, di mana seorang gadis cantik (13), tewas dipenggal saat tidur.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Tim FH Universitas Trisakti Ikuti Kompetisi Peradilan LH Tingkat Dunia, Begini Harapan Menteri Siti
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Daftar Caleg DPR Terpilih dari Dapil III Jabar: Putra Menteri LHK Kalahkan Anak SYL
- Pengamat Ini Nilai Anggap Bioetanol Bukan Solusi Memperbaiki Kualitas Udara
- Antisipasi Karhutla, Menteri Siti: KLHK Lakukan 3 Langkah Strategis Termasuk Pemanfaatan TMC
- Menteri LHK Luruskan Data Mahfud soal 12,5 Juta Hektare Hutan Mengalami Deforestasi