Bakso Celeng Ditemukan Beredar di Sukabumi, Ini Fatwa MUI
jpnn.com - SUKABUMI - Ketua 1 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, Apep Saepullah mengaku kecolongan dengan ditemukannya bakso celeng di Kota Sukabumi. Menurutnya, sudah seharusnya hal tersebut menjadi tugas dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), untuk segera melakukan sidak kepada para pedagang bakso di Kota Sukabumi.
"Walaupun MUI hanya berwenang memberikan fatwa, akan tetapi kami juga merasa kecolongan dengan adanya warga Kota Sukabumi yang mayoritas agama Islam, namun bisa-bisanya ada oknum yang menjual daging haram tersebut," ungkap Apep Saepullah.
Pihaknya meminta Kepala Diskoperindag Kota Sukabumi bisa lebih sigap untuk melakukan sidak atau kunjungan kepada para pedagang secara rutin. Sebab menurut hukum Islam, masih kata Apep, daging babi jelas haram.
"Daging babi ini hukumnya haram dalam Islam, termasuk pedagang bahkan kurir yang membantu membuat olahan daging babi pun sudah termasuk haram," tegasnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama pedagang makanan untuk tidak membuat makanan dari olahan yang diharamkan oleh Islam.
"Kedepannya kita akan bekerja sama dengan Diskoperindag, untuk memberikan sosialisasi kepada pedagang dan masyarakat tetang tata cara berbisnis dengan syariat Islam," jelasnya.
Dikatakan haram, lanjut Apep, lantaran daging babi banyak mengandung cacing pita. "Jelas daging babi ini mengandung cacing pita yang dapat membawa banyak penyakit bagi tubuh manusia," singkatnya. (wdy/t/jpnn)
SUKABUMI - Ketua 1 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, Apep Saepullah mengaku kecolongan dengan ditemukannya bakso celeng di Kota Sukabumi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begini Kronologi Kecelakaan Ambulans dan Truk Gandeng di Tol Batang-Semarang
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan