Bali Berharap Kegiatan Pariwisata Akan Kembali Mulai Juli

Warga Australia yang masih berada di Bali pun telah ikut membantu warga lokal dalam menangani dampak pandemi virus corona.
Gotong Royong di Tengah Pandemi

Cerita inspiratif dari warga Indonesia yang memilih membantu satu sama lain saat menghadapi pandemi virus corona.
Perubahan perilaku pelaku wisata sangat penting
Salah seroang pelaku wisata di Bali adalah Gede Ricky Sukarta, seorang 'General Manager' Villqa Kayu Raja, yang juga adalah Ketua Bali Villa Association.
Menurutnya, jika nanti Bali dibuka kembali untuk wisata, maka perilaku semua pelaku wisata harus berubah di tengah pandemi COVID-19.
"Konsep layanan baru harus diterapkan. Kalau saya menggunakan istilah friendly distancing yang harus diperkuat," kata Gede Sukarta kepada ABC Indonesia.
"Tata cara pembersihan kamar-kamar dan pelayan di dapur dan restoran harus ditingkatkan. Ini tantangan untuk mengubah cara berpikir para staf," katanya.
Menurutnya selama bulan April tingkat hunian di berbagai vila di Bali sudah mencapai tingkat 10 persen.

Dengan tingkat kematian akibat COVID-19 yang rendah dan sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, Bali berharap akan menjadi daerah pertama di Indonesia yang dibuka dan beradaptasi dengan situasi baru di tengah pandemi
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- EIGER Dukung Penuh IFSC World Cup di Bali, Bukti Komitmen Kembangkan Panjat Tebing di RI
- Bromo Jadi Tujuan Wisatawan Mancanegara, Khofifah Cetak SDM Siap Kerja Lewat SMKN Sukapura
- Miroslaw Aleksandra Raih Medali Emas Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali