Bambang Brodjonegoro Ungkap Penyebab Rendahnya PISA Indonesia: Bukan Pendidikan

Dia mengatakan kalau stuntingnya hanya sekadar tubuhnya lebih pendek, sebenarnya tidak masalah. Namun, masalahnya adalah ketika stunting itu memengaruhi otak membuat anak ini mau ditaruh di sekolah yang paling hebat apa pun, susah mengikuti pendidikan. Susah untuk lulus.
Kalaupun lulus ketika kerja, susah untuk bisa berkompetisi dengan yang lain. Susah menjadi pekerja produktif.
"Jadi, Anda bisa lihat, runtutannya ke belakang. Itu yang bisa mengancam kita gak jadi negara maju, " ucapnya.
Untuk mengatasinya, Bambang mengatakan pemerintah yang baru nanti harus fokus pada pencegahan. Kemudian, pendekatannya jangan hanya dari sisi kesehatan, tetapi dari pendekatan multi sektor.
Sebab, salah satu penyebab stunting misalnya air bersih dan sanitasinya tidak layak. Jadi, harus ada perbaikan infrastruktur di situ.
Penyebab lainnya contohnya, kurangnya makanan bergizi. Orang boleh kenyang, tetapi belum tentu bergizi.
"Nah, yang terjadi di Indonesia sekarang stunting itu. Kalau asupannya tidak cocok, maka stuntingnya akan permanen dan makin parah, " terangnya.
Menteri Keuangan RI periode 2014-2016 ini pun menilai program pemerintahan baru berupa pemberian makan bergizi dan susu gratis bagi anak-anak sekolah juga untuk ibu hamil, bisa mengurangi stunting di Indonesia. (esy/jpnn)
Bambang Brodjonegoro mengungkapkan penyebab rendahnya PISA Indonesia, ternyata bukan sektor pendidikan
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan