Bamsoet Minta Pemerintah Antisipasi Melemahnya Nilai Tukar Rupiah

Bamsoet Minta Pemerintah Antisipasi Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat menghadiri acara Halal Bihalal bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar Jakarta, Senin (15/4) malam. Foto: dok MRP RI

Sebab, APBN merupakan sumber penting dalam memutar ekonomi nasional.

"Bank Indonesia sebagai otoritas moneter bisa melonggarkan aturan dalam pemberian kredit, terutama kebijakan kredit tanpa jaminan harus diperluas untuk sektor-sektor produktif usaha kecil menengah rakyat (UMKM)," kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini juga meminta tidak ada satu pihak pun yang menjadi spekulan dengan memanfaatkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Saat ini adalah waktu yang tepat bagi anak bangsa untuk menunjukan kepedulian terhadap negara dengan berkontribusi menaikan nilai tukar rupiah.

"Posisi rupiah sekarang berada di posisi terendah sejak 26 tahun terakhir. Sebelumnya, mata uang Rupiah pernah mencapai level terendah di Rp 16.800/US$ pada 17 Juni 1998," tegas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum FKPPI itu mendukung pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto agar partai politik yang kemarin berkontestasi dalam pilpres 2024 segera merapatkan barisan, rekonsilasi. Mengingat tantangan bangsa ke depan sangat kompleks.

Meningkatnya ketegangan geopolitik setelah Iran melancarkan serangan balasan ke Israel dikhawatirkan dapat berdampak ke ekonomi Indonesia.

Tekanan terhadap tingkat inflasi dan kurs juga diprediksi meningkat dan berpotensi menekan negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country) seperti Indonesia akan menghadapi persaingan hyper competitive di pusaran arus modal yang sulit.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah segera mengantisipasi potensi anjloknya nilai tukar rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News