Bamsoet: Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia Sangat Menjanjikan

Bamsoet: Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia Sangat Menjanjikan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Vice President Hyundai Kefico Corporation Mr. Youn Sun Hong menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk saling bekerja sama mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Foto: dok MPR RI

Sementara itu jumlah kendaraan roda empat mencapai 24,6 juta unit.

Sebagai salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam mengembangkan kendaraan listrik, kata Bamsoet, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Indonesia juga sudah mendirikan Indonesia Battery Corporation (IBC). Sebuah holding yang dibentuk oleh empat BUMN, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Aneka Tambang Tbk, PT Pertamina, dan PT PLN, untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di tanah air.

Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan, dengan mendorong percepatan migrasi ke kendaraan listrik, Indonesia bisa mengurangi konsumsi BBM sekaligus mengurangi beban subsidi BBM yang harus ditanggung negara.

Sehingga bisa meningkatkan ketahanan energi nasional.

Dalam rentang waktu 2014-2019 saja, jumlah subsidi BBM mencapai Rp 700 triliun. Di APBN 2021, subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp 16,6 triliun.

"Penggunaan energi listrik yang ramah lingkungan juga bisa menjaga kondisi bumi tetap terjaga dengan baik," kata Bamsoet.

Hyundai merupakan produsen otomotif pertama yang menyatakan keseriusan memproduksi mobil listrik di Indonesia.

Ketua MPR RI mengatakan pengembangan industri baterai untuk kendaraan listrik sangat menjanjikan, mengingat Indonesia mempunyai sumber daya nikel dan kobalt yang besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News