Bandara Blimbingsari Bakal Berganti Nama

Bandara Blimbingsari Bakal Berganti Nama
Bandara Blimbingsari. Foto dok JPNN.com

Konsep hijau gedung bandara di areal 1,3 hektar ini digadang bisa lebih hemat, baik untuk pembangunan maupun operasionalnya. Selain tampil dengan arsitektur penuh estetika, terminal ini mengedepankan penghematan energi dengan pendekatan konsep rumah tropis yang mengutamakan penghawaan udara alami tanpa air conditioner/AC.

“Bandara Banyuwangi itu tidak hanya berfungsi untuk penunjang infrastruktur tapi juga sebagai daya tarik wisatawan, pengungkit roda ekonomi Banyuwangi. Pintu masuk dan etalase mini Suku Osing, maka bandara ini dirancang khas. Bandara Blimbingsari. Ada 3 sekolah pilo dan Blimbingsari juga bisa dilandasi private jet. Bandara ini dilengkapi 10 konter check-in sebagai antisipasi perkembangan sampai 10 tahun ke depan dengan lima maskapai yang beroperasi,” kata Anas.

Menurut catatan, Bandara Blimbingsari baru mulai beroperasi pada 2010. Pada 2014, Pemda setempat mengembangkan terminal baru berkonsep hijau pertama di Indonesia. Saat ini bandara satu-satunya di Banyuwangi ini melayani enam kali rute penerbangan, yaitu tiga dari Surabaya oleh Garuda Indonesia dan Wings Air, serta dua rute Jakarta–Banyuwangi oleh Nam Air, dan baru dibuka satu kali rute Jakarta–Banyuwangi oleh Garuda Indonesia.

Seiring dengan makin dikenalnya Banyuwangi sebagai salah satu destinasi wisata Indonesia yang menyuguhkan beragam atraksi wisata menarik, jumlah penumpang bandara ini terus meningkat dari waktu ke waktu. Catatan Pemda Banyuwangi menunjukkan, pada 2011 jumlah penumpang hanya 7.826 orang.

Selang lima tahun kemudian, yaitu pada 2016, jumlah kunjungan melonjak hingga 1.339 persen, menembus angka 112.661 orang. Hingga akhir tahun ini, Bandara Banyuwangi diprediksi akan dikunjungi sekitar 150.000 orang.

Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi keputusan Bupati Anas yang mengubah nama bandaranya. Menurutnya, branding memang sangat penting untuk mendongkrak pariwisata, termasuk Banyuwangi.

"Keputusan yang tepat, karena branding Banyuwangi lebih kuat dan bisa mendunia. Banyuwangi letaknya strategis karena dekat dengan Bali. Banyuwangi itu indah dan jika ingin menjadi destinsi wisata unggulan, Banyuwangi harus punya bandara internasional. Apalagi saat ini penumpang bandara di Banyuwangi mencapai 120 ribu orang," ujar Arief.

Arief menambahkan, jika bandara internasional dibangun di Banyuwangi, maka jumlah wisatawan mancanegara yang datang ditargetkan bisa mencapai 100 ribu orang pada 2019.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi keputusan Bupati Anas yang mengubah nama Bandara Blimbingsari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News