Bandung Barat Dapat Alokasi Kegiatan RJIT Seluas 1.000 Hektare

Bandung Barat Dapat Alokasi Kegiatan RJIT Seluas 1.000 Hektare
Rehabilitasi irigasi yang digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) terbukti berhasil mendongkrak produksi pangan. Foto: Kementan

Ketersediaan air irigasi didistribusikan dalam sistem jaringan irigasi yang terbagi menjadi jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier/kuarter.

Kerusakan pada salah satu jaringan irigasi berdampak pada rangkaian distribusi air irigasi yang berakibat pada kurangnya supply kebutuhan air irigasi.

"Dampak fatal dari kerusakan jaringan irigasi adalah perubahan pola tata tanam dan bahkan penurunan indeks pertanaman," jelasnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian - Kementerian Pertanian melalui program RJIT mengalokasikan anggaran dalam upaya perbaikan irigasi di tingkat tersier.

"Salah satu tujuannya adalah untuk menjaga distribusi air irigasi tetap terjaga di tingkat tersier," imbuhnya.

Kegiatan RJIT dilaksanakan dalam pola padat karya dengan satuan anggaran luas hektar kepemilikan lahan. Penerima manfaat kegiatan merupakan kelompok tani atau gabungan kelompok tani (Poktan/ Gapoktan).

"Dana ditransfer langsung ke Poktan/ Gapoktan yang akan mengelola jaringan irigasi tersebut," pungkasnya.(adv/jpnn)


Kabupaten Bandung Barat mendapatkan alokasi kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) seluas 1.000 hektare.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News