Bangkit dari PD 1998 dan Piala Eropa 2000
Sabtu, 25 Mei 2013 – 07:02 WIB
DFL pun menjalankan perannya dengan sangat baik. Terus memantau akademi klub sambil melakukan road show ke berbagai daerah, klub maupun sekolah untuk melakukan sosialisasi sembari mencari bibit-bibit bagus. Mereka juga membentuk unit pembinaan. Kapasitas pelatih pun diperhatikan dengan cara memberi coaching clinic tentang program latihan yang tepat.
“Wilayah kami adalah klub tunggal di Jerman. Setiap pemain professional memulai karirnya di klub kecil. Di sanalah dasar-dasar sepakbola diterapkan,” terang anggota DFB Christine Lehmann seperti dilansir Reuters.
Borussia Dortmund pernah kena semprot karena memiliki akademi yang tidak layak pada 2000 silam. Mereka akhirnya dipaksa membangun akademi baru.
Hasil dari semua perbaikan itu memang sesuai ekspektasi. Prestasi sepakbola Jerman sangat stabil. Pada Piala Dunia 2002, mereka menjadi runner up. Sementara pada Piala Dunia 2006 dan 2010 Jerman duduk di urutan ketiga. Di Piala Eropa 2008 mereka menjadi runner up. Empat tahun berselang, di Piala Eropa 2012, mereka juga melaju ke semifinal.
ALL Germany Final di Liga Champions musim ini membuka mata banyak pihak. Sepakbola Jerman tengah melesat menuju titik tertinggi. Semua berawal dari
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408