Banjir Boleh Datang, Tapi Tidak ke Masjid Luar Batang

Banjir Boleh Datang, Tapi Tidak ke Masjid Luar Batang
Masjid Luar Batang di Penjaringan, Jakarta Utara. Foto: Randu/JPNN.
Pemerintah Jakarta Utara sendiri kini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan pusat perbelanjaan. Sekitar 40 persen penambahan pusat perbelanjaan akan berada di wilayah Jakarta Utara. Namun, giatnya pembangunan ini akan langsung terasa kontras ketika memasuki jalan menuju makam di lokasi Masjid Luar Batang. Kesan terpinggirkan nampak kental dan tak kunjung memudar hingga ke lokasi masjid.

Sejak dahulu, daerah ini sendiri memang sudah terkesan tidak sehat. Pada peta-peta Batavia lama, daerah di sebelah utara tembok kota dan kali yang menghubungkan kali besar dan Muara Baru, terbentuk perlahan-lahan antara tahun 1650 dan 1700. Sejak awal tahun 1730-an pun, daerah ini sudah sangat tidak sehat, karena nyamuk yang berkembang biak dalam tambak ikan di pantai utara lazim menyebarkan malaria.

Walau begitu, tak bisa dipungkiri, Masjid Luar Batang termasuk masjid yang terkenal di Jakarta karena dianggap keramat berikut keberadaan makam Sayid Husein bin Abubakar Alaydrus yang wafat tahun 1756. Jamal, salah seorang pengurus makam mengatakan, setiap harinya ada ratusan peziarah yang tak henti-hentinya mengalir dari pagi hingga pagi kembali.

"Ada yang dari Jawa dan Kalimantan," ujarnya, seraya mengatakan bahwa peziarah paling banyak datang dari Banjar dan Madura.

Jakarta di musim hujan mungkin nyaris identik dengan banjir. Namun demikian, beberapa tempat di Jakarta bisa juga tak tersentuh oleh banjir. Salah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News