Banjir Darah di Pasar Baghdad, Pertanda Kebangkitan ISIS?

Banjir Darah di Pasar Baghdad, Pertanda Kebangkitan ISIS?
Suasana lokasi bom bunuh diri di Baghdad, Irak, Kamis (21/2/2021). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Thaier al-Sudani/FOC/djo

Pasukan keamanan Irak dikerahkan dan jalan-jalan utama diblokir untuk mencegah kemungkinan serangan susulan.

Serangan pada Kamis terjadi di pasar yang sama dengan serangan besar terakhir pada Januari 2018. Saat itu, 27 orang tewas.

Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi mengadakan pertemuan dengan para komandan keamanan tertinggi untuk membahas serangan hari Kamis, kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan singkat.

Setelah pertemuan itu, Kadhimi memecat komandan utama keamanan dan kepolisian, wakil menteri dalam negeri urusan intelijen, direktur kontra terorisme dan intelijen pada kementerian dalam negeri, serta dan komandan pasukan kepolisian federal, kata seorang juru bicara militer dalam sebuah pernyataan.

Serangan bunuh diri terhadap sasaran sipil adalah taktik dari pemberontak Muslim Sunni selama pendudukan AS di Irak setelah invasi yang menggulingkan Saddam Hussein pada tahun 2003, dan kemudian digunakan oleh ISIS, yang menguasai sepertiga negara itu pada 2014.

Pada 2017, para petempur ISIS telah diusir dari semua wilayah yang mereka kuasai, meskipun mereka terus melakukan serangan kecil-kecilan terhadap pasukan Irak dan menyerang sejumlah pejabat, terutama di wilayah utara. (ant/dil/jpnn)

Dua pria meledakkan diri di pasar Baghdad saat pengunjung tengah padat-padatnya, Kamis (21/1)


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News