Banjir Rendam 538 Rumah di Tegal

Banjir Rendam 538 Rumah di Tegal
Banjir Rendam 538 Rumah di Tegal

Seperti yang dilakukan oleh Purwanti, siswi kelas VII SMP. Dia dipandu untuk melewati jalan desa yang terendam. Menurut dia, terputusnya jalan desa membuat dia harus melintas dengan perahu karet. Hal itu dilakukan karena genangan air cukup tinggi hingga 1 meter lebih.

Dengan bantuan perahu karet, sepatu dan perlengkapan sekolah milik dia dan belasan siswa yang diangkut menjadi aman sampai ke tempat yang kering. Banjir yang kerap terjadi saat hujan lebat turun diakuinya menjadi pemandangan biasa. Meski demikian, dia menjadi terganggu, karena terlambat sampai ke sekolah. Namun, beruntung para guru bisa memahami kondisi yang terjadi, sehingga dia bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya.

”Kalau tidak ada perahu karet mungkin kami tidak bisa sekolah,” terangnya.

Sanuri (46), warga sekitar mengaku, banjir yang terjadi saat ini merupakan kali kesekian saat musim penghujan tiba. Meski bagian depan rumahnya sudah diberi pembatas, tetapi derasnya air yang berasal dari luapan sungai membuat tanggul yang dia buat jebol. Beruntung air mulai surut di siang hari, sehingga dia dan keluarga tidak perlu mengungsi.

Sebagai langkah antisipasi, kata dia, semua barang  berharga, misalnya peralatan elektronik hingga ijazah dan surat lainnya dia amankan di tempat yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Langkah sigap dari aparat desa yang mendatangi lokasi banjir dan mengecek kondisi warga membuat dia dan korban banjir lainnya merasa lebih tenang.

Sebab, dengan mendata semua keruasakan dan sebagainya, maka bisa diketahui sejak dini, siapa saja yang harus diprioritaskan, baik dalam proses evakuasi maupun bantuan lainnya. (gun/jpnn)


SURADADI – Hujan deras yang mengguyur Tegal dan sekitarnya sejak Senin (2/3) sore hingga Selasa (3/3) dini hari membuat sejumlah wilayah di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News