Bank Mandiri Aktif dalam Perdagangan Karbon Internasional, Dukung Bebas Emisi 2060

jpnn.com, JAKARTA - Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) atau bebas emisi 2060 dengan menerima sertifikat dari IDXCarbon atas kontribusi aktifnya dalam peluncuran platform Perdagangan Karbon Internasional Indonesia.
Penghargaan ini memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon.
Langkah strategis ini juga selaras dengan target perusahaan untuk mencapai Net Zero Emission Operasional pada 2030.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Bank Mandiri membeli lima ribu tCO?e kredit karbon yang dihasilkan dari proyek Conversion of Single Cycle to Combined Cycle on Power Plant.
Proyek ini bertujuan meningkatkan efisiensi pembangkit listrik dengan mengonversi sistem pembangkit siklus tunggal (PLTG) menjadi siklus gabungan (PLTGU).
Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan kembali panas yang tidak terpakai untuk menghasilkan uap tambahan, sehingga meningkatkan produksi listrik sekaligus mengurangi intensitas emisi per kWh.
Berlokasi di Segarajaya, Bekasi, Jawa Barat, proyek ini telah divalidasi dan diverifikasi oleh pihak ketiga, memastikan keandalan dan kredibilitasnya dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai partisipasi ini merupakan bentuk nyata komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan.
Bank Mandiri aktif berpartisipasi dalam perdagangan karbon internasional dalam mendukung upaya pemerintah menuju bebas emisi atau Net Zero Emission (NZE) 2060
- Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Makin Meningkat
- Bank Mandiri Perkuat Pilar Sosial Lewat Inisiatif Pendidikan Inklusif & Berkelanjutan
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Perluas Jangkauan Bisnis, Bank Mandiri Menghadirkan Kantor Cabang Alor
- Gelar Gathering Mandiri Agen, Bank Mandiri Berbagi Hadiah Undian Jempolan Nasabah TabMu
- Bank Mandiri Tebar KUR UMKM Rp 12,8 Triliun per Maret 2025