Bank Permata Mati-matian Tekan Rasio Kredit Bermasalah

Bank Permata Mati-matian Tekan Rasio Kredit Bermasalah
Ilustrasi Bank Permata. Foto: Cianjur Ekspres/JPNN

Nilai transaksi jual belinya mencapai Rp 1,12 triliun.

Direktur Utama Bank Permata Ridha D.M. Wirakusumah menyatakan, perseroan memang masih berfokus pada upaya restrukturisasi kredit dan tidak lagi berencana menjual portofolio kredit macet.

’’Kami tidak lagi menjual, jadi sekarang proaktif restrukturisasi. Harapan kami, akhir tahun NPL gross kurang dari lima persen. Sekarang gross sudah sekitar enam persen,’’ ujarnya setelah rapat umum pemegang saham (RUPS) BNLI, Rabu (29/3).

Bank Permata disebut-sebut memiliki riwayat kredit macet yang disebabkan perusahaan otomotif Garansindo selaku distributor kendaraan dari AS dan Eropa seperti Dodge, Jeep, Fiat, Chrysler, Alfa Romeo, dan Ducati.

Namun, Ridha enggan bertutur lebih jauh mengenai hal tersebut.

’’Kalau itu kan ada UU mengenai kerahasiaan bank ya. Jadi, saya tidak bisa menjelaskan,’’ katanya.

Dari pencadangan yang dilakukan, beberapa sektor terbesar yang cukup menyedot provisi adalah industri pengolahan, transportasi, dan pertambangan.

Menurut Ridha, perseroan tahun ini lebih memperkuat fundamental pemberian kredit, baik dari segi policy, personalia, pemilihan nasabah, maupun pemilihan industri yang ditargetkan.

PT Bank Permata Tbk memiliki tugas berat untuk menekan rasio kredit bermasalah alias nonpeforming loan (NPL).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News