Bantalan Sosial Dinilai Lebih Efektif ketimbang Subsidi BBM
Pertimbangan strategis inilah yang mendorong pemerintah meluncurkan program bantalan sosial, yang terdiri dari BLT kepada 20,6 juta masyarakat lapisan bawah sebesar Rp 600.000/keluarga/bulan; subsidi upah kepada 16 juta pekerja, sebesar Rp 600.000/kepala/bulan; dan subsidi untuk sektor transportasi, ojek, dan nelayan, sebesar 2% dari Dana Transfer Umum, yang dikelola oleh pemda-pemda di seluruh Indonesia.
“Bansos menyasar kelompok masyarakat yang tepat menjadi elemen penting dalam penyesuaian harga BBM bersubsidi, sehingga keadilan dapat dihadirkan, karena subsidi tidak dinikmati kelompok yang tidak berhak,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto menyampaikan, terjadinya perang Rusia-Ukraina benar-benar merusak rantai pasok global, sehingga menimbulkan krisis energi bagi semua negara, termasuk Indonesia.
Situasi seperti itu membuat Indonesia harus realistis menghadapinya agar APBN terjaga, sebagai instrumen penggerak ekonomi nasional. (dil/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Terkait rencana penyesuaian harga BBM, pemerintah maupun Pertamina didorong untuk melakukan komunikasi publik yang baik
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Catatan Ketua MPR: Gotong Royong & Menghidupkan Kewajiban Saling Kontrol dan Seimbang
- Menaker Ida Sosialisasikan Program Jaminan Sosial ke PMI di Makau
- Sosial Fest Jadi Ajang SMAN 61 Jakarta Pamerkan Hasil Projek P5 Tentang Jaminan Sosial
- Perang Iran-Israel, Bagaimana Nasib Harga BBM Subsidi?
- Deinas Geley Dukung Zulhas Untuk Tindak SPBU Nakal
- Pertamina Dinilai Berhasil jaga Kuota Subsidi Melalui Digitalisasi