Bantu Negosiasi Perdamaian Rusia-Ukraina, Roman Abramovich Diduga Keracunan Senjata Kimia

Bantu Negosiasi Perdamaian Rusia-Ukraina, Roman Abramovich Diduga Keracunan Senjata Kimia
Manajer Chelsea Thomas Tuchel (kiri) berbincang dengan pemilik klub Roman Abramovich.. (ANTARA/REUTERS/POOL/Michael Steele)

jpnn.com, KYIV - Eks pemilik Chelsea Roman Abramovich dikabarkan mengalami keracunan senjata kimia yang menyebabkan matanya merah dan kulit mengelupas.

Abramovich diketahui sedang berada di ibu kota Ukraina, Kyiv, untuk melakukan negosisasi perdamaian antara Rusia-Ukraina.

Melansir Sky Sports, insiden itu untungnya tidak mengancam nyawa Abramovich. Taipan 55 tahun itu hanya mengalami gejala mata merah dan kulit mengelupas.

"Tiga anggota delegasi yang menghadiri pembicaraan damai antara Ukraina-Rusia pada 3 hingga 4 Maret 2022 mengalami gejala keracunan senjata kimia," tulis Sky Sports berdasarkan laporan Bellingcat.

"Salah satu korbannya adalah pengusaha Rusia, Roman Abramovich," imbuh laporan tersebut.

Dalam tweet Bellingcat berikutnya seperti diwartakan Sky Sports, gejala keracunan yang dialami Abramovich beserta kolega terjadi ketika mereka hendak menuju sebuah aparteman di Kyiv, Ukraina.

Gejala itu, bahkan tidak langsung mereda dari malam hingga pagi hari.

"Tiga anggota tim perdamaian menuju sebuah apartemen di Kyiv malam itu dan merasakan gejala awal, radang mata dan kulit mengelupas. Gejalanya tidak mereda sampai pagi," tulis Sky Sports.

Roman Abramovich dikabarkan mengalami keracunan senjata kimia saat membantu perdamaian Rusia-Ukraina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News