Banyak Keluarga Australia Merasa Tak Mampu Rayakan Natal dan Tahun Baru
Warga Australia Kelsey Latimer kesulitan membeli kado Natal untuk putrinya yang berusia tiga tahun, karena semakin mahalnya harga makanan dan mainan tahun ini.
"Ini tidak masuk akal," kata Kelsey ketika dijumpai di pusat perbelanjaan Carindale di Brisbane.
"Dipotong biaya listrik, jumlah uang yang tersisa setiap pekan-nya hanyalah AU$50, jadi saya tidak punya uang untuk membeli hadiah."
Biaya sewa rumah yang naik pada awal tahun ini juga ikut membuat anggaran belanja Natalnya harus dikurangi.
"Pengeluaran belanja saya dulu AU$150, tapi sekarang jadi AU$200," katanya.
"Harga semua barang naik, jadi saya harus menyiapkan anggaran."
Meski harga-harga naik, Asosiasi Ritel Nasional (NRA) memprediksi warga Australia akan membelanjakan AU$21,5 miliar.
"Ada peningkatan 3,9 persen dari tahun lalu," ujar CEO sementara NRA, Lindsay Carroll.
Dengan meningkatnya biaya hidup, keluarga di Australia mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama menjelang Natal
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
- Ini Motif Bule Australia Menganiaya Sopir Taksi di Bali
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?