Banyak Penolakan Terkait Pembangunan Geothermal, Pakar UI Merespons Begini

Banyak Penolakan Terkait Pembangunan Geothermal, Pakar UI Merespons Begini
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Foto: sumutpos/jpg

jpnn.com, JAKARTA - Ahli Geothermal dari Universitas Indonesia (UI) Dr Eng. Yunus Daud menyoroti penolakan terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di daerah, seperti yang terjadi di Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.

Yunus melihat besarnya potensi dan manfaat dari EBT seperti geotermal belum banyak diketahui oleh masyarakat sehingga banyak penolakan terhadap pembangunan PLTP.

Karena itu, Yunus menyarankan pemerintah maupun investor perlu menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat.

"Enggak semua tahu geotermal, termasuk di perguruan tinggi. Nah artinya kalau masyarakat tidak terlalu tahu juga maka wajar kalau terjadi gap informasi. Jadi baik pengusaha maupun pemerintah, harus apik dalam menyampaikan sosialisasi dan perlu dengan rendah hati," tutur Yunus, Rabu (3/2).

Nah dengan kultur budaya Indonesia yang beragam, maka pendekatan yang bagus, penjelasan tepat, jelas, dan transparan akan menjadi kunci agar tidak terjadi perbedaan pandangan terhadap energi geotermal, sehingga mampu diterima oleh masyarakat luas.

"Saya berdiri di atas semua komponen bangsa indonesia di mana ada pengusaha, ada masyarakat, ada tokoh, nah saya berdiri di antara semua. Artinya bagaimana energi ini bisa dimanfaatkan namun juga dikomunikasikan dengan sangat baik kepada masyarakat," jelasnya.

Menurutnya, geotermal memiliki banyak manfaat dan termasuk sumber energi yang bersih karena emisi CO2 geotermal paling kecil di antara energi-energi lain yang ada.

Apalagi jika dibandingkan sumber energi dari fosil atau batubara. Besarnya potensi tersebut berjalan beriringan dengan manfaat yang dihasilkan dari energi geotermal ini.

Geotermal memiliki banyak manfaat dan termasuk sumber energi yang bersih karena emisi CO2 geotermal paling kecil di antara energi-energi lain yang ada.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News