Banyak Pilot Jarang Terbang Selama Pandemi, Mungkinkah Kemampuan Mereka Jadi Menurun?

"Bila mereka memegang kontrol pesawat setelah berbulan-bulan tidak melakukannya, dan tidak melakukan pelatihan simulator, ataupun kursus penyegar ingatan, mereka pasti akan berbuat salah," katanya.
"Jadi penting sekali para pilot ini mengikuti kursus penyegar ingatan yang komprehensif, dan pelatihan simulator untuk menguji kemampuan menerbangkan pesawat mereka lagi."

Menurutnya, maskapai premium di seluruh dunia melakukan pelatihan penyegar ingatan bagi pilot mereka dengan sangat serius.
Salah satunya adalah Qantas, yang mewajibkan para pilot untuk mengikuti pelatihan enam hari sebelum dapat menerbangkan pesawat.
Dalam pelatihan tersebut, terdapat juga beberapa sesi soal pengoperasian simulator, 'ground school training', dan penilaian kesehatan mental.
Namun, Geoffrey mengatakan beberapa maskapai 'budget' tidak melakukannya dengan ketat.
"Maskapai yang tidak terlalu diketahui namanya di beberapa bagian dunia, menurut saya, tidak melakukan usaha cukup untuk memastikan bahwa pilot mereka telah dilatih ulang dengan layak," katanya.
Untuk pertama kalinya setelah tujuh bulan tidak terbang, David Sapulete, pilot asal Tangerang menerbangkan pesawatnya pada akhir Oktober lalu dengan mengikuti protokol kesehatan
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya