Banyak Susu Formula Mengandung Gula, Lebih Baik Lanjut Beri ASI

Banyak Susu Formula Mengandung Gula, Lebih Baik Lanjut Beri ASI
Susu. Ilustrasi. Foto : Ricardo/JPNN.com

Sukrosa, laktosa, turunan madu, fruktooligosakarida, galaktooligosakarida dan sirup glukosa padat, merupakan enam jenis gula yang paling umum ditambahkan pada susu pertumbuhan dan ditambahkan pada hampir seperempat sampai tiga perempat dari produk tersebut.

Lebih dari tiga perempat atau 77 persen susu pertumbuhan mengandung sukrosa.

Bahkan, kebanyakan susu pertumbuhan mengandung antara 1-10 gula tambahan untuk menambah rasa manis pada produk dan rata-rata mengandung 5 gula tambahan yang berbeda.

Susu pertumbuhan mengacu pada susu batita dan produk serupa lainnya yang ditujukan untuk anak usia 1-3 tahun meliputi minuman (baik dalam bentuk cair maupun bubuk untuk dilarutkan) yang berbahan dasar susu sapi.

Baik itu dengan atau tanpa modifikasi komposisi atau kandungan protein dan suplementasi asam lemak, mikronutrien atau zat lain yang berpotensi memberikan efek gizi, seperti probiotik, prebiotik atau simbiotik.

"Susu pertumbuhan beredar di Indonesia berdasarkan Model Nutrient Profiling dari Food Standars Agency (FFA) Inggris termasuk kategori tidak sehat dengan kandungan gula tinggi," kata dr. Dian Nurcahyati Hadihardjono dari HKI.

Dian menyarankan untuk membiasakan membaca label kemasan termasuk produk susu.

Apabila memang memerlukan susu, carilah produk yang kandungannya semata susu tanpa tambahan lain.

Saran ibu dokter, sebaiknya ibu lanjut beri ASI pada anak daripada kasih susu formula karena banyak yang mengandung gula.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News