Barata Indonesia Kejar Sisa Target Pendapatan Rp 1,5 Triliun

Barata Indonesia Kejar Sisa Target Pendapatan Rp 1,5 Triliun
Instalasi listrik. Foto: Kaltim Post/JPNN

’’Kalau (komponen, Red) pembangkit listrik sepuluh ribu mw diproduksi di Tiongkok, nanti bisa juga di Indonesia,’’ ujar Silmy.

Selama ini TKDN di proyek pembangkit baru 32 persen alias di bawah target pemerintah yang sebesar 40 persen.

Pabrik Siemens Power dan Gas-Turbine telah memproduksi komponen untuk turbin uap dan gas serta peralatan tambahan pembangkit listrik selama hampir 30 tahun.

Kapasitas produksi pabrik tersebut 500 ribu jam per tahun untuk membuat balance of plant, turbin, maupun rumah turbin.

Secara total, terdapat ratusan komponen yang diproduksi di pabrik itu yang 100 persen diekspor ke Eropa, Amerika Serikat, Mesir, maupun Afrika.

’’Utilitas saat ini di atas 50 persen. Kami juga masih ada kontrak dengan Siemens tiga tahun ke depan 250 ribu jam. Artinya, 50 persen load pabrik masih berjalan dan akan berlangsung terus,’’ imbuh Silmy. (vir/c22/oki)


PT Barata Indonesia menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,5 triliun pada tahun ini.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News