Bayar Tunai jadi Penyebab Macet di Tol

Bayar Tunai jadi Penyebab Macet di Tol
Macet di tol. Foto: Mesya Mohammad/JPNN

Akibat kemacetan itu, pengelola tol membuka delapan di antara sepuluh gardu sebagai pintu keluar arah Surabaya.

Dua sisanya dijadikan sebagai pintu masuk. Di antara delapan gardu tersebut, enam pintu mempunyai gardu tol otomatis (GTO) dan sisanya gardu contraflow yang seharusnya digunakan sebagai pintu masuk.

Kemacetan panjang di GT Warugunung merupakan imbas dari dibukanya tol fungsional Wilangan-Kertosono.

Saat melintas di tol fungsional itu, pengendara tidak melakukan tapping kartu e-toll. Alhasil, sistem tidak bisa membaca asal pengendara tersebut.

"Akhirnya kami tanyai satu per satu pengendara masuk dari mana, dari Wilangan ya bayar Rp 82 ribu," imbuh Erfan ketika ditemui di GT Warugunung.

Pembukaan tol fungsional baru dilakukan pada H+2 Lebaran, Minggu (17/6). Seharusnya pengendara masuk melalui GT Bandar yang dikelola Astra Infra Toll Road Jombang-Mojokerto.

Namun, karena terjadi penumpukan di Bandar, pihak kepolisian terpaksa membuka tol fungsional Wilangan-Kertosono.

"Seharusnya ke Bandar dulu, tapi ini langsung. Awalnya memang lancar, tapi lama-kelamaan makin macet," ujar Direktur Teknik dan Operasi Astra Infra Toll Road Jombang-Mojokerto Anggoro Legowo.

Terjadi kemacetan sepanjang 1 kilometer dan semakin bertambah karena pelayanan pembayaran tunai tol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News