Bayi Lahir Prematur Berisiko Gagal Jantung

Bayi Lahir Prematur Berisiko Gagal Jantung
Bayi lahir prematur berisiko gagal jantung. Getty Images

jpnn.com - KARENA terlahir lebih cepat dibanding bayi lain pada umumnya, kondisi kesehatan bayi prematur memang lebih rentan. Mulai dari risiko gangguan kecerdasan, pernapasan, hingga pendengaran. Penelitian terbaru menemukan adanya risiko gagal jantung saat dewasa.

Kehamilan umumnya berlangsung selama 40 minggu, walau waktunya dapat dapat bervariasi hingga 5 minggu dari yang diharapkan. Apabila seorang bayi dilahirkan saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu, maka bisa dikatakan dia terlahir prematur.

Sebuah penelitian belum lama ini yang dimuat jurnal Circulation menemukan, orang dewasa berusia 20 tahun yang terlahir prematur, memiliki lebih banyak masalah dengan ventrikel jantungnya sebelah kanan. Gangguan ini dapat mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah.

"Kami ingin memahami mengapa hal ini terjadi sehingga kita dapat mengidentifikasi kelompok kecil pasien lahir prematur, yang mungkin perlu saran dari penyedia layanan kesehatan tentang risiko kardiovaskular ini," kata peneliti profesor kardiologi di University of Oxford, Paul Leeson, seperti yang dilansir laman CBS News, Minggu (3/11).

Leeson menerangkan jantung manusia terdiri dari 4 ruang, atrium kanan dan kiri yang menerima dan mengumpulkan darah, lalu ada ventrikel kanan dan kiri yang bertugas memompa darah dari jantung ke dalam sistem peredaran darah dan seluruh tubuh.

Ventrikel pada sisi kanan jantung memompa darah dari jantung ke paru-paru. Sedangkan atrium kiri berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru, kemudian dipompa keluar oleh ventrikel kiri ke arteri utama tubuh, aorta, lalu dikirim ke seluruh tubuh.

Dalam penelitian yang didanai oleh British Heart Foundation ini, para peneliti mengikuti sekelompok bayi prematur yang lahir pada tahun 1980 sampai berusia sekitar 25 tahun. Kesemuanya menjalani tes jantung untuk memeriksa tekanan darah dan kolesterol.

Para peserta ini juga diperiksa menggunakan mesin MRI untuk mengukur pembuluh darah dan struktur jantungnya. Peneliti kemudian menciptakan sebuah model komputer untuk menentukan berapa banyak darah yang dipompa dalam jantung para peserta.

KARENA terlahir lebih cepat dibanding bayi lain pada umumnya, kondisi kesehatan bayi prematur memang lebih rentan. Mulai dari risiko gangguan kecerdasan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News