BBPOM Sebut Bromat Berlebih pada AMDK Bahayakan Kesehatan

Meski demikian, besar kecilnya kandungan bromat dalam AMDK ditentukan oleh sejumlah faktor, diantaranya pH air, konsentrasi ion bromida dalam air, kadar ozon dan lamanya proses ozonisasi atau filterisasi air mengandung bromida.
Oleh karena itu, pengujian terhadap produk AMDK penting untuk dilakukan secara berkala, mengingat regulasi juga telah menetapkan adanya ambang batas kandungan bromat dalam AMDK.
Plt Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Zulnadi menyayangkan dengan pertumbuhan industri AMDK yang signifikan, tetapi, tidak diikuti dengan ketersediaan laboratorium yang mumpuni untuk melakukan uji kandungan bromat.
"Di Sumbar misalnya, air minum dalam kemasan produksi lokal jumlahnya sudah puluhan dengan berbagai macam merek. Sementara, kadar bromatnya kemungkinan besar belum diuji di Laboratorium. Sumbar tidak punya Laboratorium untuk menguji kadar Bromat," kata Zulnadi. (rhs/jpnn)
BBPOM menegaskan temuan adanya AMDK mengandung senyawa bromat melebihi ambang batas merugikan konsumen dan membahayakan kesehatan.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- PTM Capai 73%, Workshop FIA & GAPMMI Bedah Strategi untuk Hadapi Tantangan Kesehatan
- 7 Menu Sarapan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
- Hoaks Le Minerale Terafiliasi Israel, Pakar Menilai Ada Upaya Menjatuhkan Produk Lokal
- Kawal PHTC Bidang Kesehatan, Wakil KSP Tinjau Layanan CKG di Kabupaten Lahat
- Center Of Excellence jadi Layanan Terbaru di Ciputra Hospital Citraraya
- Tangkal Hoaks soal Kesehatan Reproduksi Perempuan, Bayer Indonesia Rilis Platform Baru