Bea Cukai Musnahkan Barang Ilegal Bernilai Miliaran Rupiah, Ada Dua Senjata Api

Sementara itu, Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Utara bersama Bea Cukai Belawan dan Bea Cukai Kuala Tanjung, Kamis (3/12), melaksanakan pemusnahan bersama atas pakaian bekas dan BMN hasil penindakan.
Bea Cukai bersinergi dengan TNI, Polri, Kejaksaan, dan pemda dalam penindakan tersebut.
Adapun yang dimusnahkan 847 bale balepress yang terdiri dari pakaian bekas, tas bekas, sepatu bekas bersama barang sitaan lainnya yaitu 601 Pkgs.
Kemudian, pestisida, compressor, sparepart motor, air softgun dan sparepart-nya dengan total 246 pcs, rokok ilegal dengan total 2.532.000 batang, serta 260 botol miras ilegal.
Total perkiraan nilai barang yang dimusnahkan mencapai Rp 2,6 miliar dengan potensi kerugian negara senilai Rp 2,3 miliar.
Syarif menyampaikan peredaran pakaian bekas dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan industri tekstil dalam negeri.
“Hal ini yang dapat mengakibatkan tutupnya industri tekstil. Tutupnya industri tekstil juga berakibat pada PHK karyawan. Selain itu impor pakaian bekas juga berpotensi menularkan berbagai macam penyakit,” jelas Syarif.
Lebih lanjut, Syarif berharap pelaksanaan pemusnahan tersebut dapat menambah kesadaran masyarakat dalam menaati peraturan di bidang cukai, agar tercipta perekonomian yang sehat, serta keamanan masyarakat dalam hal terhindar dari barang-barang ilegal. (*/jpnn)
Dua senjata api, rokok ilegal, pakaian bekas dari luar negeri atau impor, dan barang lain hasil penindakan Bea Cukai dimusnahkan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Rebutan Lahan di Kemang Ada yang Bawa Senjata Api, 9 Orang Jadi Tersangka
- Produksi Rokok Turun 4,2 Persen, Ini Penyebabnya
- Bea Cukai Batam Amankan Tukang Cat yang Selipkan Sabu-sabu di Sandal, Begini Kronologinya
- Suplemen Ternak Pangkalan Bun Tembus Pasar Belanda, Bea Cukai Sampaikan Komitmen Ini
- Dipimpin Irjen I Wayan Sugiri, BNN dan Bea Cukai Musnahkan Ladang Ganja 3 Hektare di Aceh
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini