Beasiswa Bidik Misi Jangan Dipukul Rata
Minggu, 03 Juli 2011 – 19:33 WIB
Rohmat menjelaskan, sebelum ditambah menjadi Rp 600.000 per bulan, biaya hidup penerima Bidik Misi hanya Rp 500.000 per bulan. Tapi setelah ada keluhan kekurangan dari beberapa mahasiswa akhirnya ditambah Rp 100.000 per bulan. Sehingga dalam setahun mahasiswa menerima Rp 7.200.000. "Mereka menerima per bulan Rp 600.000. ," kata Rochmat.
Baca Juga:
Senada dengan Rohmat, Rektor Universitas Andalas (Unand) Musliar Kasim juga mengungkapkan bahwa besaran nilai beasiswa Bidik Misi masih kurang meskipun di Padang masih bisa dikatakan cukup. Disebutkan, besaran dana Rp 600.000 di Padang, masih cukup untuk membayar sewa rumah yang hanya sebesar Rp 300.000 per bulan. "Sehingga sisanya bisa digunakan mahasiswa untuk biaya makan dan lainnya," tukasnya.
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTNI) ini pun mengakui jika pihaknya belum pernah mengusulkan adanya kenaikan beasiswa Bidik Misi ke Kemdiknas. Untuk sementara ini jika mahasiswa mengalami kekurangan, bisa dipenuhi sesuai dengan kebijaksanaan masing-masing Rektornya. "Kalau mahasiswa kekurangan, itu tergantung kebijaksanaan rektornya. Sangat dimungkinkan dana biaya hidupnya dinaikkan menjadi Rp 700.000. Tapi itu berdasarkan keputusan Rektor, bukan dari Kemdiknas," ujarnya. (cha/jpnn)
JAKARTA--Besaran nilai beasiswa Bidik Misi yang diberikan oleh pemerintah kepada mahasiswa miskin yang berprestasi dinilai masih kurang. Pasalnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar