Begini Analisis Aliabbas soal Kesan Putin tentang Pertemuan dengan Jokowi

Begini Analisis Aliabbas soal Kesan Putin tentang Pertemuan dengan Jokowi
Presiden RI Joko Widodo (kiri) dalam konferensi pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) seusai pertemuan kedua pemimpin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis waktu setempat (30/6/2022). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menyebut upaya mewujudkan perdamaian Rusia-Ukraina bukan pekerjaan sekali jadi.

Hal itu dikatakan Aliabbas merespons pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa pertemuan dengan Jokowi dilakukan dalam suasana seperti dialog bisnis.

"Lobi yang dilakukan terkadang dilakukan tidak langsung straightforward dan menukik hanya pada substansi perang dan damai," kata Aliabbas melalui layanan pesan, Sabtu (2/7).

Peraih gelar doktor bidang pertahanan dari Cranfield University, Inggris itu menyebut mediator perdamaian biasanya membawa bahan pembicaraan yang bermacam-macam.

Hal tersebut bertujuan untuk membangun kepercayaan dan kenyamanan pihak yang bertikai, dalam hal ini Rusia dan Ukraina.

"Di situlah seni yang harus dilakukan oleh seorang mediator potensial," ucap Aliabbas.

Dosen Universitas Paramadina itu mencontohkan lobi perdamaian di Aceh yang berlangsung panjang dan sempat gagal berkali-kali hingga akhirnya menuai hasil positif.

"Lobi untuk mewujudkan perdamaian tidak pernah singkat, dan terkadang dimulai bukan dengan isu yang sensitif agar pihak yang bertikai tidak lantas menutup diri," kata Aliabbas.

Anton Aliabbas punya analisis tajam soal kesan dan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang pertemuan dengan Presiden Jokowi yang seperti dialog bisnis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News