Beginilah Kondisi Otak Manusia Ketika Sedang Mabuk

Beginilah Kondisi Otak Manusia Ketika Sedang Mabuk
Beginilah Kondisi Otak Manusia Ketika Sedang Mabuk

Efek ini juga bisa lebih terasa pada orang yang lebih muda, mengingat korteks pre-frontal tak berhenti berkembang sepenuhnya sampai sekitar usia 25 tahun, tutur Dr Stephen.

Alkohol berdampak pada manusia secara berbeda

Efek tak sadarkan diri juga berarti bahwa segera setelah seseorang mengkonsumsi segelas champagne, hal yang mudah untuk berakhir dengan dompet kosong, sebut Dr Stephen.

Ia mengutarakan, "Ada yang mengatakan bahwa satu minuman itu tidak cukup tapi terlalu banyak. Dalam konteks itu, pada beberapa orang, satu minuman cukup untuk memicu satu minuman lain dan lainnya.”

"Sering kali orang pergi keluar untuk mencari hiburan malam dengan jumlah konsumsi alkohol yang direncanakan dan karena sifat alkohol, mereka mungkin mengkonsumsi lebih dari yang direncanakan," pendapatnya.

Tapi Dr Stephen tak bisa mengatakan apakah ada titik kritis tertentu ketika seseorang kehilangan kemampuan untuk menilai apakah mereka harus berkemas dan pulang untuk meneguk segelas air dan makan keju.

"Ini sangat berbeda untuk setiap orang, dalam hal bagaimana tubuh mengolah alkohol dan pada titik apa kadar alkohol dalam darah mereka meningkat ke titik yang membuat mereka tak bisa membuat penilaian baik," kemukanya.

Dampak konsumsi alkohol yang individual juga membantu menjelaskan mengapa, pada sebuah pesta besar, beberapa orang bisa saja menangis semalaman dan jatuh tertidur, sementara lainnya lain mungkin terlibat kekerasan.

Dimulai dengan perasaan gembira, berkembang menjadi boros, dan kemudian melibatkan video candid di sofa, paksaan seksual dan muncul bersama anjing

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News