Bekerja di Pedalaman Australia Mengubah Persepsi Orang Indonesia Tentang Masyarakat Aborijin

Bekerja di Pedalaman Australia Mengubah Persepsi Orang Indonesia Tentang Masyarakat Aborijin
Bekerja di Pedalaman Australia Mengubah Persepsi Orang Indonesia Tentang Masyarakat Aborijin

Perubahan pola hidup membuat orang aborijin berusaha keras untuk mempertahankan tradisi lama mereka.

"Di Papunya ada petugas yang khusus untuk mengajak para bapak untuk workshop membuat tombak atau berburu, untuk memelihara tradisi mereka," kata Bayu

"Saya sering mendengar keluhan orang tua kalau anak muda sudah malas untuk berburu dan pergi ke bush berhari-hari."

Di pemukiman komunitas seperti Papunya, peredaran alkohol sangat dilarang untuk mengatasi masalah konsumsi yang berlebihan di banyak kalangan warga aborijin.

"Ada seorang teman backpacker yang tidak sengaja membawa sebotol bir di dalam mobilnya dari Alice Springs karena lupa. Polisi mengejarnya dan ia didenda $400," kata Bayu.

"Di Alice Springs saya melihat di pub orang kulit putih bebas menikmati alkohol sementara orang aborijin tidak boleh. Ini kan diskriminatif sebenarnya."

"Secara tradisional mereka tidak mengonsumsi alkohol, tapi kemudian dibuat menjadi kecanduan, lalu ingin diputuskan dari alkohol. Persoalan ini seperti lingkaran setan," paparnya.

Simak berita lainnya tentang work and holiday visa (WHV) di ABC Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News