Bela Arsyad, Fadli Zon Dinilai Bermotif Politis
jpnn.com - JAKARTA - Kasus yang menimpa Muhammad Arsyad (MA) alias Imen, dinilai sebuah kelalaian negara dalam memberikan pemahaman hukum. Demikian dikemukakan Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indoesia (PBHI Jakarta), Poltak Agustinus Sinaga, dalam pesan elektroniknya, Jumat (31/10).
"Munculnya kasus MA ini lebih pada ketidakfahaman masyarakat dan warga negara terhadap dinamika hukum, khususnya masyarakat kecil dan miskin," ungkapnya.
Poltak menilai, kasus MA menjadi santapan politik karena melibatkan Joko Widodo dan Megawati sebagai korban. Apalagi kemudian Wakil Ketua DPR Fadli Zon terlihat mulai ambil bagian, meminta penangguhan penahanan terhadap MA ke Mabes Polri.
"Munculnya Wakil Ketua DPR kita tengarai bermuatan politis, yang seolah-olah dibalut faktor belaskasihan dan kemanusian, yang membuat kasus ini cepat merebak dan menjadi sorotan banyak pihak," katanya.
Poltak mengherankan kehadiran Fadli Zon yang tiba-tiba hadir dan peduli terhadap MA yang berprofesi sebagai tukang tusuk sate. "Selama ini Fadli Zon kemana? Bukankah banyak kasus masyarakat kecil yang harus dibela?" katanya. (gir/jpnn)
JAKARTA - Kasus yang menimpa Muhammad Arsyad (MA) alias Imen, dinilai sebuah kelalaian negara dalam memberikan pemahaman hukum. Demikian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Human Initiative Targetkan'Sebar Kurban' Jangkau Pelosok dan Wilayah Krisis Kemanusiaan
- Wamenaker Afriansyah Meyakini 3 Hal Ini Kunci Kesuksesan dalam Karier dan Kehidupan
- DJP Dinilai Tidak Sepenuhnya Melakukan Pembinaan pada Wajib Pajak
- Ikatan Alumni Smandel Gelar Halalbihalal Bernuansa Betawi
- Besok, Presiden Jokowi akan Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
- Bea Cukai Jalin Komunikasi dengan Perusahaan Penerima Fasilitas di 3 Wilayah Ini