Belanda Lakukan Banding Atas Kasus Penyiksaan Pejuang Indonesia di Tahun 1947

Yaseman juga mengalami sengatan listrik. Kepada hakim dia menjelaskan seutas tali yang terhubung ke mesin kecil dilekatkan di jarinya dan mengirimkan sengatan listrik ke tubuhnya.
"Kejutan listrik itu siksaan yang paling parah," kata Yaseman seperti dikutip dalam dokumen pengadilan yang diterjemahkan.
"Anda bisa mengatasi satu pukulan, saya masih bisa mengatasinya.
"Tapi sengatan listrik itu mengalir ke seluruh tubuh dan rasa sakitnya berlangsung terus menerus. "
Kisah penyiksaan yang meyakinkan
Yaseman berusia 89 tahun ketika dia memberikan bukti-bukti kekerasan yang dialaminya.
Meskipun usian sudah lanjut dan fisiknya sudah tidak segar lagi, dia mampu menceritakan kisahnya dengan rincian yang sangat jelas.
"Dia memiliki ingatan yang tajam," kata cucunya, Iswanto, yang duduk di sampingnya di "ruang sidang virtual".
"Dia sering membicarakan masa lalunya. Setiap kali seseorang datang, teman, tetangga, kerabat, dia akan menceritakan kisahnya kepada siapa pun yang mau mendengarkan."
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan