Benahi Data Kependudukan, Perlu Dana Rp9 Triliun
Rabu, 02 September 2009 – 14:50 WIB
Hanya saja anggota Komisi XI pesimis, pemerintah bisa membenahi data kependudukan dalam waktu dua tahun. Dengan alasan terlalu singkat waktunya. Mereka juga menyoroti Depdagri sebagai pelaksana teknis dalam pendataan yang tidak optimal dalam mengelola data kependudukan.
Baca Juga:
“Cara kerja Depdagri dalam mengelola data kependudukan harus diubah. Tiap tahun selalu melakukan tender komputer untuk pengolahan data. Sudah habis miliaran rupiah, komputernya malah raib,” kritik Natsir Mansur, anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar.
Senada itu Melchias Mekeng menyoroti tender komputer di Depdagri yang kualitasnya diragukan. “Anggaran yang ditenderkan miliaran rupiah, tapi komputernya kok produk Glodok. Jadi jangan heran kalau tidak bisa bertahan.” (esy/JPNN)
JAKARTA- Ketua Bapenas Paskah Suzetta menyebutkan jika ingin membenahi data kependudukan secara valid, diperlukan dana setidaknya Rp9,6 triliun.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah
- Hashim Djojohadikusumo Bakal Ikut Membangun PLTA Kayan, Semoga Tak Ada Halangan
- Serahkan 6 Sertifikat Kepada Masyarakat di Dumai, Menteri AHY: Siap jadi Kota Lengkap
- Ikadin Berharap Polri Menindak Oknum Polisi yang Menguntit Jampidsus
- Kideco Raih Peringkat Bintang Empat untuk Manajemen K3
- Resmi Pimpin HIPMI Kaltim, Andi Adi Wijaya: Kami akan Jadi Lokomotif Bagi Pengusaha Muda