Benarkah Melewatkan Sarapan Pagi Bisa Turunkan Berat Badan?

Benarkah Melewatkan Sarapan Pagi Bisa Turunkan Berat Badan?
Benarkah Melewatkan Sarapan Pagi Bisa Turunkan Berat Badan?

Apakah Anda selalu melewatkan sarapan pagi?

Entah karena kebetulan atau disengaja, banyak dari kita yang melewatkan makanan pagi kita.

"Ada banyak bukti pengamatan dari konsumsi sarapan. Kita tahu bahwa orang yang rutin mengonsumsi sarapan biasanya memiliki berat badan lebih ringan dibanding orang lainnya," kata Javier Gonzalez, profesor fisiologi manusia di Universitas Bath, Inggris.

"Tapi mereka juga lebih sehat dalam banyak hal lainnya, jadi mereka cenderung lebih aktif secara fisik dan kurang minum alkohol dan sebagainya."

Yang belum jelas adalah apakah perbedaan itu karena sesuatu yang menyangkut karakter orang-orang yang sarapan pagi -bahwa mereka menjalani kehidupan yang lebih sehat secara umum -atau apakah itu disebabkan langsung oleh konsumsi sarapan pagi.

Untuk menjawab pertanyaan itu, Dr Gonzalez dan rekan-rekannya merancang sebuah percobaan yang membagi 49 peserta menjadi dua kelompok. Satu kelompok melewatkan sarapan setiap hari selama enam minggu - artinya mereka tidak makan kalori sampai tengah hari.

Kelompok lainnya diminta untuk makan setidaknya 350 kalori dalam waktu dua jam setelah bangun tidur, dan setidaknya 700 kalori pada pukul 11:00 pagi. Kedua kelompok tersebut terdiri dari peserta berbadan langsing dan obesitas.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Physiology, mereka menemukan bahwa pada kelompok peserta yang berpuasa dan tak kelebihan berat badan, melewatkan sarapan pagi meningkatkan aktivitas gen yang terlibat dalam metabolisme lemak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News