Bendera PDIP Dibakar, Ari: Pintu Masuk Upaya Menjatuhkan Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menduga unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang diwarnai aksi membakar bendera PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), memiliki agenda terselubung.
Aktor utama di balik aksi tersebut kemungkinan menginginkan pemerintahan Presiden Joko Widodo jatuh. Indikasinya, sangat terlihat jelas.
RUU tersebut merupakan usulan DPR dan pemerintah sudah memutuskan untuk menunda pembahasan.
Namun, dalam tuntutan pengunjuk rasa, salah satunya malah mendesak agar MPR menggelar sidang Istimewa untuk memberhentikan Presiden Jokowi.
Salain itu, unjukrasa juga diwarnai aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan.
Terkesan ulah tersebut sengaja dilakukan segelintir oknum, untuk memancing reaksi agar para kader partai berlambang banteng moncong putih menjadi gelap mata.
"Makanya, saya bilang bagi para aktor politik yang berada di balik penolakan RUU HIP, momentum itu menjadi pintu masuk untuk menjatuhkan pemerintah," ujar Ari kepada jpnn.com, Jumat (26/6).
Pembimbing program doktoral di pascasarjana Universitas Padjajaran ini kemudian memerinci kemungkinan alasan sebenarnya aksi digelar.
Bendera PDIP dibakar saat aksi menolak RUU HIP, Ari Junaedi menilai, arahnya untuk menjatuhkan Presiden Jokowi.
- 5 Berita Terpopuler: CPNS & PPPK Semringah, Bagaimana Nasib Honorer Gagal Seleksi Paruh Waktu, Kapan Jadwal Ulang?
- Alasan Jokowi Melaporkan Masalah Ringan Itu kepada Polisi
- Jokowi Berurusan dengan Polisi Pagi Tadi, Melambaikan Tangan
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Inas Zubir Menilai Ada Motif Ekonomi Terkait Isu Ijazah Palsu Jokowi, Begini Analisisnya