Bentrok Polisi Vs Demonstran Hong Kong Makin Brutal, Turis Ikut Jadi Korban

Bentrok Polisi Vs Demonstran Hong Kong Makin Brutal, Turis Ikut Jadi Korban
Demonstrasi warga Hong Kong menentang RUU Ekstradisi ke Tiongkok. Foto: Kyodo News

Kantor Perwakilan Tiongkok menjadi simbol kekuasaan Beijing di Hong Kong. Karena itulah, massa memilih lokasi tersebut. Pekan lalu kantor tersebut dilempari telur dan disemprot cat di berbagai titik. Kini logo yang terpasang di gedung tersebut dilindungi dengan kotak kaca.

Karena kalah peralatan, massa akhirnya terpukul mundur hingga Western Market. Polisi terus menembaki mereka dengan gas air mata. Beberapa jurnalis terluka. Penduduk dan turis yang kebetulan lewat di lokasi tersebut mau tak mau harus ikut menghirup gas air mata.

Sebuah kereta dorong yang penuh dengan kertas koran dan kardus dibakar. Kereta itu sempat menjadi penghalang antara demonstran dan polisi. Versi polisi, demonstran mendorong troli yang terbakar itu ke arah mereka.

"Itu mengancam keselamatan semua orang di lokasi," bunyi pernyataan pihak kepolisian. Mereka meminta pihak-pihak terkait untuk tenang. Mereka juga mengingatkan bahwa aksi tanpa izin itu melanggar hukum.

Sekitar pukul 20.00 polisi meminta kereta bawah tanah yang beroperasi dari Chai Wan ke Sheung Wan dihentikan sementara. Pun demikian layanan kereta di Sai Ying Pun, Hong Kong University, dan Kennedy Town. Layanan feri dan helikopter yang menggunakan Hong Kong-Macau Ferry Terminal di Sheung Wan juga ditutup sementara. Polisi tidak menyebutkan alasan penghentian layanan itu.

Aksi yang dicap ilegal tersebut bukan yang pertama. Sabtu (27/7) penduduk Hong Kong juga turun ke jalan tanpa mengantongi izin. Mereka berdemo di Yuen Long untuk mengutuk aksi kelompok yang menyerang demonstran pada Minggu (21/7). Diduga, kelompok itu merupakan penjahat yang bekerja sama dengan polisi untuk menakut-nakuti massa. (sha/c11/sof)


Berita Selanjutnya:
Kian Meriah

Kaleng gas air mata dan selongsong peluru karet berceceran di Connaught Road West. Itu adalah bukti dan sisa-sisa bentrokan antara polisi dan penduduk Hongkong.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News