Bentuk Protes, Snapchat Hapus Akun Trump di Bagian Promosi

Twitter memicu kehebohan pekan lalu dengan memberikan label cek fakta pada beberapa cuitan Trump yang disebut melanggar aturan tentang misinformasi dan melazimkan kekerasan, termasuk cuitan yang menggunakan frasa yang dinilai rasial "ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai."
Sementara itu, Facebook menolak untuk mengambil tindakan apapun pada unggahan yang sama, yang memicu protes karyawan pada Senin (1/6).
Snap tidak merinci komentar Trump mana yang dianggap menghasut, tetapi CEO Evan Spiegel mengatakan kepada stafnya dalam sebuah memo pada Minggu (31/5), bahwa dia akan "melakukan pembicaraan" pada konten yang memecah belah dan "kekerasan rasial dan ketidakadilan di Amerika."
Dia menegaskan bahwa bagian Discover adalah "platform kurasi, tempat kami memutuskan apa yang kami promosikan."
Snap mengatakan keputusannya untuk menghapus konten presiden dari Discover, dibuat pada akhir pekan. (ant/jpnn)
Snapchat mengatakan tidak akan lagi mempromosikan akun Presiden AS Donald Trump di bagian promosi yang dikuratori, Discover Snapchat.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Gubernur Lemhannas Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Menko Airlangga Temui Menkeu AS, Bahas Tindak Lanjut Tarif Resiprokal Trump
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat