Berdalih Razia, Prajurit Perkosa Dua Gadis Kakak Beradik

Berdalih Razia, Prajurit Perkosa Dua Gadis Kakak Beradik
Demonstrasi menentang pemerkosaan di India. Foto: AFP

jpnn.com, DHAKA - Chittagong Hill Tracts (CHT), area di tenggara Bangladesh yang berbatasan dengan India dan Myanmar, masih tegang pasca pemerkosaan dua gadis etnis Marma Januari lalu.

Awal pekan ini sejumlah besar aktivis dan warga turun ke jalan. Mereka menuntut pemerintah untuk lebih serius menangani kasus pemerkosaan kakak beradik itu.

’’Kami membentuk komite yang terdiri atas tiga orang dan segera berangkat ke Rangamati untuk melakukan investigasi independen,’’ ujar Jubir National Human Rights Commission (NHRC) sebagaimana dilansir Al Jazeera, Rabu (28/2).

Rangamati adalah kota kecil di CHT, tempat dua korban yang masing-masing berusia 19 dan 14 tahun itu tinggal. Di sana pula mereka diperkosa personel militer Bangladesh.

Pemerkosaan itu terjadi pada 22 Januari dini hari. Saat itu dua tentara masuk ke rumah korban dengan alasan razia keamanan. Mata dua gadis tersebut ditutup dan kepala mereka ditodong senjata.

Pelaku lantas bergantian memerkosa si kakak. Saat menunggu giliran, salah satu pelaku melecehkan si adik. Kebiadaban itu terbongkar setelah si kakak menjerit saat si adik hendak diperkosa.

Esok harinya kakak beradik itu dilarikan ke rumah sakit. Yan Yan, aktivis HAM yang juga dianggap ratu oleh etnis Marma di CHT, menjenguk korban.

’’Saat saya berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, tentara-tentara itu menganiaya saya. Listrik rumah sakit dimatikan dan mereka lantas melarikan kedua korban,’’ katanya. Kejadian tersebut juga memicu unjuk rasa di berbagai lokasi Bangladesh.

Pemerkosaan itu terjadi pada 22 Januari dini hari. Saat itu dua tentara masuk ke rumah korban dengan alasan razia keamanan.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News