Berdiskusi dengan Pak Karno di NTB, Ganjar Terinspirasi, Lalu Beri Hadiah

Berdiskusi dengan Pak Karno di NTB, Ganjar Terinspirasi, Lalu Beri Hadiah
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo bertemu Ketua PAC Lunyuk bernama Soekarno di acara konsolidasi DPD PDIP NTB, di Kota Mataram, Minggu (18/6). Foto: DPP PDIP

Ganjar lalu menanyakan mengapa bapak tersebut dinamai Soekarno oleh orang tuanya.

Pria yang mengenakan kopiah itu menjawab bahwa ayahnya dulu pernah satu lokasi bersama Proklamator RI Soekarno yang menjalani pengasingan di Ende, NTT.

"Bapak saya dulu satu lokasi di Ende bersama Bung Karno, setelah pulang saya diberikan nama Soekarno," kata Pak Karno.

Menurut ia, ayahnya sempat bermain tonil bersama Putra Sang Fajar. Karno juga menyatakan sempat menjadi sosok yang membaca naskah sandiwara itu di Ende.

"Bapak saya Muhamad Tayib, pemain tonil," kata Soekarno.

Soekarno menerangkan sang ayah sangat mengagumi Bung Karno dan hal itu menurun kepadanya.

"Saya bukan hanya orang PDIP, tetapi saya juga penganut ajaran Bung Karno, pak. Nasionalnya Soekarno tidak bisa dipisahkan dari saya," kata dia.

"Biar bagaimana, saya pasang dada, walupun saya ditembak, saya tetap junjung Pak Soekarno sebagai pemimpin bangsa," tegas Karno.

Ganjar bertemu dan mengajak diskusi Ketua PAC Lunyuk bernama Soekarno di acara konsolidasi DPD PDIP NTB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News