Beredar Video Diduga Menteri Malaysia Tidur Dengan Pria Gay

Kelompok LGBT di Malaysia menghadapi diskriminasi yang signifikan dari sebagian besar populasi, dimana lebih dari 60 persen adalah Muslim.
Skandal jadi senjata politik
Dr Mahathir membantah mengetahui sesuatu tentang video itu ketika seorang jurnalis menanyakannya pada hari Selasa (11/6/2019).
"Saya tidak tahu apa-apa. Saya baru saja mendengar [dari Anda], saya harus membacanya," tulis surat kabar The Star mengutip pernyataan PM Mahatir.
"Jika Anda bersedia memberikan penjelasan untuk saya, itu akan baik sekali," tambahnya.
Ketika sorotan media semakin menguat pada hari Rabu (12/6/2019), politisi PKR Saifuddin Nasution Ismail mengatakan partainya "menolak segala bentuk permainan politik yang kotor" dan "berkomitmen untuk terus membangun negara".

"Gaya dan metode politik seperti ini tidak membawa manfaat bagi masyarakat," kata pernyataan Saifuddin di Facebook.
"Malaysia telah menunjukkan tradisi yang kaya akan tuduhan semacam itu yang biasa dijadikan alat dalam politik, biasanya disertai alat peraga visual seperti gambar dan video," Dr Amrita Malhi, seorang ahli politik Malaysia dan seorang dosen tamu di Australian National University College of Asia and Pacific, kepada ABC.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas