Beri Kementerian BUMN ke Tangan Calon Menteri yang Profesional

Beri Kementerian BUMN ke Tangan Calon Menteri yang Profesional
Presiden Joko Widodo saat mengumumkan nama Erick Thohir sebagai ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Penolakan terhadap isu pemilihan Erik Thohir sebagai Menteri BUMN terus bertambah. Erick Thohir yang dinilai tidak bebas dari kepentingan bisnis, dianggap belum layak memegang kendali kementerian yang mengurusi dan mengatur perusahaan negara tersebut.    
 
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Muhamad Faisal menyebut Erick Thohir akan rentan konflik kepentingan jika menjadi Menteri BUMN.

Pasalnya, Erick diduga akan mengalami kesulitan memilah-milih kepentingan bisnis saat mengelola perusahaan BUMN.
 
“Sangat rentan konflik kepentingan pribadi,” ujarnya ditulis Sabtu (19/10).
 
Pendapat yang sama disampaikan Pengamat Ekonomi Politik Salamuddin Daeng. Dia mengatakan figur Menteri BUMN haruslah orang yang bebas dari konflik kepentingan pribadi.

Daeng menilai jabatan tersebu sangat strategis karena mengelola ratusan perusahaan pelat merah.  
 
“Harus melepas kepentingan bisnisnya. Menteri BUMN harus punya visi sesuai amanat pasal 33 UUD 1945,” kata dia.
 
Sedangkan Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menegaskan Kementerian BUMN harus dipegang oleh orang profesional. Dia beralasan pos tersebut menguasai hajat hidup dan kepentingan orang banyak.
 
“Tolonglah, pos ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak (Kementerian BUMN) dikasih ke orang profesional," ujarnya.
 
Analis Geopolitik Hendrajit pun punya pendapat yang serupa. Menurutnya, Menteri BUMN memang tidak boleh dijabat oleh figur yang menjadi perpanjangan tangan korporasi.

Alasannya, karena kondisi tersebut menyebabkan potensi korupsi semakin rentan terjadi.    
 
Lebih jauh, pengamat politik Pangi Syarwi bahkan menyebut dengan tegas Erick Thohir tidak pantas menjadi Menteri BUMN.

Menurut Pangi, ketimbang menjadi Menteri BUMN sebaiknya Mantan Ketua TKN itu menduduki posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
 
“Saya rasa Erick Thohir cocok jika menjadi Menpora. Karena pengalamannya sebagai Ketua Panitia Asian Games, pernah menjadi Ketua Umum KOI, pernah membeli Inter Milan dan DC United,” pungkasnya. (flo/jpnn)

Kementerian BUMN tidak boleh dijabat oleh figur yang menjadi perpanjangan tangan korporasi.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News