Berkarya Agar Film Indonesia tak Diremehkan Dunia

Berkarya Agar Film Indonesia tak Diremehkan Dunia
Sarjono Sutrisno bersama Sarah Carter saat Proses Syuting Film Guardian. Foto: Pribadi for JPNN

Sarjono pun menunjukan kelasnya sebagai eksekutif produser ‘Hollywood’ milik Indonesia saat proses syuting Guardian. Tak tanggung-tanggung, untuk pertama kalinya dalam produksi film layar lebar Indonesia, adegan syuting diambil dengan menutup total satu jalan layang di tengah kepadatan kota Jakarta. Kala itu yang ditutup adalah jalan layang karet Bivak, Jakarta Selatan.

Di lokasi ini kru film Guardian melakoni syuting mulai dari pagi hingga sore hari.  Aksi kejar-kejaran, tembak menembak dan tabrakan berpadu dengan efek visualisasi yang dahsyat, dengan latar belakang gedung tinggi ibukota, membuat Guardian disebut-sebut sebagai film dengan budget termahal yang pernah dibuat rumah produksi film Indonesia.

“Guardian akan tayang tak lama lagi. Semoga bisa dinikmati tidak hanya di Indonesia, tapi juga bisa kita sajikan bagi penikmat film di seluruh dunia. Kita akan tunjukan bahwa sineas Indonesia juga bisa berkarya ala Hollywood sana,” kata Sarjono penuh semangat.

Film Guardian yang menghadirkan bintang film Hollywood asal Kanada, juga mendapat apresiasi dari istri Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Teresa Rozkiewicz. Ia memuji kualitas dan keberanian Sarjono dalam berkarya dan yakin film ini akan dinikmati tidak hanya di Indonesia.

“Ini sebuah film yang luar biasa. Selain mengambil adegan asli di Jakarta, film ini sangat menarik karena berkisah tentang cinta seorang Ibu kepada anaknya,” puji Rozkiewicz. (***)

 

Lama tinggal di Amerika, tidak lantas membuatnya lupa kembali ke tanah kelahirannya, Indonesia. Di negara kiblat industri film dunia, ia menyerap


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News