Bersikap Kasar pada Guru, 150 Orang Tua Dilarang ke Sekolah

Kampanye Respect Our Staf (Hormati Staf Kami) difokuskan pada kebutuhan lingkungan belajar yang aman.
Jones mengatakan kampanyeini bertujuan untuk mencegah perlakuan kasar dan kekerasan yang ditujukan pada kalangan guru dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat.
"Untuk membangun contoh positif pada anak-anak kita, dan menunjukan rasa hormat pada kalangan guru maupun sekolah," katanya.
"Kampanye ini mengingatkan semua orang di komunitas sekolah kalau kita semua bisa mengambil bagian dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman bagi murid dan juga tenaga pendidik,"
Sementara itu Presiden Serikat Guru Queensland, Kevin Bates, mengatakan kekerasan terhadap guru sangat mengecewakan dan tindakan tegas terhadap perilaku agresif terhadap guru sudah sangat lama dinantikan.
"Kita menghadapi kenyataan ini di masyarakat," katanya.
"Guru berharap bisa merasa aman di lingkungan kerjanya dan ini merupakan tanggung jawab yang mempekerjakan mereka untuk menjaga agar guru aman dan sehat,"
"Sama seperti yang melandasi kampanye keselamatan bagi paramedis, kalangan guru tidak lama lagi juga akan memiliki pijakan sama, kalau tidak benara datang ke sekolah dan melakukan atau mengatakan hal yang tidak terpuji kepada guru atau kepala sekolah."
Perlakuan kasar dan ancaman kekerasan terhadap kalangan guru di Queensland memaksa Pemerintah Negara Bagian memperkenalkan kampanye Hormati Staf
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina